Mengapa Perlu Investasi?
Investasi dilakukan agar nilai uang pribadi tidak menurun. Rata-rata inflasi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir yaitu 34%, artinya jika melakukan investasi minimal dapat return 4% pertahun, maka dapat diartikan sudah menang melawan inflasi. Harus segera melakukan investasi, agar pendapatan bukan hanya dari active income tetapi juga datang dari pasif income.Saat ini investasi hanya perlu menggunakan handphone, kemudian upload data diri dan lainlain. secara tidak langsung, berinvestasi dapat membantu pertumbuhan perekonomian.

Apa itu investasi?
Investasi adalah sebuah cara mengelola asset/harta sehingga asset/harta tersebut dapat memberikan hasil di kemudian hari. Investasi tidak akan lepas dari 6 poin sebagai berikut:
1. Dana. Investasi membutuhkan modal/dana. Modal kecil pasti returnnya akan sejalan dengan modal
2. Wahana investasi. dapat berinvesasi dengan tanah, property dll. yang memiliki potensi return atau capital gain atau bagi hasil dll. dalam pasar modal terdapat banyak pilihan seperti sukuk, saham, reksadana, obligasi dll.
3. Tujuan. Tujuan investasi biasanya terkait dengan tujuan yang akan dicapai dikemudian hari dengan nilai investasi tersebut, misalnya investasi untuk pendidikan kuliah anak dll.
4. Jangka waktu. Jangka waktu sekian, maka ada modal yang harus disisihkan dalam sebulan.
5. Untung.
6. Risiko. Dalam berinvestasi ada potensi untung dan resiko. Untung dan resiko itu balance. Jika ingin berinvestasi dengan resiko yang kecil, maka pilihlah instrumentinsvestasi yang resikonya kecil. Misalnya deposito di bank syariah. Tapi secara reward juga kecil.

Jenis Instrument Investasi di Pasar Modal Indonesia.
1. Saham. Saham berarti bukti kepemilikan perusahaan atau perusahaan berbagi kepemilikan kepada investor. Saham dikelola secara mandiri
2. Reksadana. Reksadana berarti menitipkan uang kepada manajer investasi, kemudian manajer investasi akan mengelola dana kelolaan tersebut tergantung dari reksadana yang dibeli. Missal, kalau RDPU maka mayoritas hampir 80% Manajer Investasi akan mengelola dana kita ke instrument pasar uang seperti SBI atau deposito, secara return akan lebih kecil.
3. Derivatif. Ini merupakan turunan dari pasar modal, bisa beli sendiri tanpa manajerinvestasi.
4. Obligasi. Obligasi yaitu surat utang. Secara analogi, menerbitkan kertas kemudian menjual kertas tersebut masing-masing 10 juta rupiah. Yang beli akan mendapatkan kupon pertahun 7%, bisa dalam jangka waktu 10 tahun.

Berdasarkan data dari 2008-2019. Rata-rata inflasi di Indonesia 4.49% pertahun, kenaikan emas 6.33% pertahun, deposito 6.8%, obligasi 7.59% dan saham 17.54% dimana gabungan dari pergerakan harga saham dari rata-rata keseluruhan saham di BEI. Secara jangka PanjangIndeks gabungan saham di Indonesia masih naik.

Apa Itu Saham?
Saham yaitu surat berharga yang menunjukkan sebagain kepemilikan atas suatu assetperusahaan. Artinya, jika kita memiliki saham suatu perusahaan, maka kita berhak atas sebagaian asset perusahaan dengan besarnya presentase jumlah saham yang kita miliki. Konsep sederhananya yaitu kongsi modal. Saham juga dapat dijadikan mahar saham. Di Indonesiasudah ada 820 perusahaan yang sudah jadi perusahaan public atau sahamnya sudah dapat dibelioleh masyarakat.

Ciri-Ciri Saham Syariah
Kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Dari 820 perusahaan akan di filter oleh OJK mengenai mana yang termasuk dengan saham syariah dan mana yang tidak. Akan ada 3 filter oleh OJK. Pertama, perusahaan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, jika perusahaan tidak lolos pada filter pertama, maka tidak akan di cek pada filter kedua dan ketiga. Kedua, Total hutang berbasis bunga tidak boleh >45% dari total asset. Ketiga,Pendapatan non halal lainnya <10% dari pendapatan usaha perusahaan secara keseluruhan. Pendapatan non halal seperti adanya bunga deposito perusahaan, jika <10% maka masih bisa termasuk ke dalam perusahaan saham syariah. Terdapat 492/810 perusahaan yang masuk kategori saham syariah.